PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
1. Hakekat Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual (sexuality transmitted dissease) merupakan penyakit-penyakit yang disebarkan melalui kontak seksual atau kelamin. Sejak dulu penyakit-penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang krusial, baik di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, maupun di negara-negara yang sudah maju. Apalagi setelah ditemukannya HIV (Human Immunodeficiency Virus atau yang melumpuhkan kekebalan tubuh manusia) yang menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau sindrom menurunnya kekebalan tubuh). Isu terhadap PMS ini sudah berubah menjadi kekhawatiran yang semakin besar.
Penyakit Menular Seksual yang paling umum di antaranya adalah clamydia, gonorhea, herpes, syphilis, hepatitis B, serta infeksi-infeksi saluran kemih dan vagina. Beberapa PMS dapat lebih mudah diobati daripada yang lainnya. Namun, semuanya dapat dicegah. Dalam kenyataan, jalan terbaik untuk menghindari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah-masalah seksual adalah mencegah terkena infeksinya.
Penyakit-penyakit PMS, termasuk HIV disebabkan oleh macam-macam mikroorganisme yang disebarkan melalui kontak kelamin. Dengan demikian, setiap orang yang masih aktif dalam kegiatan seksual dapat terinfeksi oleh PMS dan HIV, tanpa memandang ras, orientasi agama, umur, maupun jenis kelamin. Beberapa penyakit ini masih bisa diobati, tetapi diantaranya tidak dapat diobati.
Mikroorganisme seperti virus dan bakteri yang menyebabkan PMS biasanya sangat rentan. Virus dan bakteri ini biasanya mudah mati ketika terkena cahaya atau udara. Oleh karena itu, mereka membutuhkan lingkungan yang gelap dan lembab untuk tumbuh dan berkembang. Lingkungan yang berlendir di dalam vagina, penis, anus, dan mulut memang sangat penting bagi kuman-kuman jenis ini. Setiap luka pada kulit atau kerusakan pada lapisan selaput lendir dapat memungkinkan mikroba tersebut memasuki tubuh.
Berikut adalah jenis bakteri atau virus yang menyebabkan PMS antara lain sebagai berikut :
2. Tanda-tanda Penyakit Menular Seksual (PMS)
Terdapat tanda dan gejala tertentu yang menunjukkan seseorang terkena PMS. Berikut adalah hal-hal yang harus diwaspadai :
3. Upaya Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ada dua cara untuk menolong mencegah terjadinya infeksi PMS. Cara yang paling meyakinkan adalah tidak mengadakan hubungan seksual sama sekali dengan upaya yang disebut pematangan. Jika upaya pematangan bukan pilihan yang dianggap mudah, praktik-praktik hubungan seksual yang aman harus diterapkan. Hal tersebut diantaranya tidak mengadakan hubungan seksual dengan sembarang orang.
Di antara pasangan suami-istri usahakan selalu memakai kondom dan bahan latex atau bussa jelly yang mengandung monoxynol-9. Meskipun tidak mudah, mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan seks yang aman (safe sex) perlu terus ditingkatkan, sehingga terjadi komunikasi yang jujur dan terbuka.
Lebih jauh lagi diperlukan adanya upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam segi bahayanya PMS dari segi moral berkaitan juga dengan peningkatan kesadaran beragama yang mencakup segala aspeknya. Pendidikan seks bagi anak-anak sekolah dan remaja pun perlu ditingkatkan, agar mereka lebih waspada dalam menjalani kehidupan pergaulan remajanya.
Penyakit menular seksual (sexuality transmitted dissease) merupakan penyakit-penyakit yang disebarkan melalui kontak seksual atau kelamin. Sejak dulu penyakit-penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang krusial, baik di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, maupun di negara-negara yang sudah maju. Apalagi setelah ditemukannya HIV (Human Immunodeficiency Virus atau yang melumpuhkan kekebalan tubuh manusia) yang menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau sindrom menurunnya kekebalan tubuh). Isu terhadap PMS ini sudah berubah menjadi kekhawatiran yang semakin besar.
Penyakit Menular Seksual yang paling umum di antaranya adalah clamydia, gonorhea, herpes, syphilis, hepatitis B, serta infeksi-infeksi saluran kemih dan vagina. Beberapa PMS dapat lebih mudah diobati daripada yang lainnya. Namun, semuanya dapat dicegah. Dalam kenyataan, jalan terbaik untuk menghindari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah-masalah seksual adalah mencegah terkena infeksinya.
Penyakit-penyakit PMS, termasuk HIV disebabkan oleh macam-macam mikroorganisme yang disebarkan melalui kontak kelamin. Dengan demikian, setiap orang yang masih aktif dalam kegiatan seksual dapat terinfeksi oleh PMS dan HIV, tanpa memandang ras, orientasi agama, umur, maupun jenis kelamin. Beberapa penyakit ini masih bisa diobati, tetapi diantaranya tidak dapat diobati.
Mikroorganisme seperti virus dan bakteri yang menyebabkan PMS biasanya sangat rentan. Virus dan bakteri ini biasanya mudah mati ketika terkena cahaya atau udara. Oleh karena itu, mereka membutuhkan lingkungan yang gelap dan lembab untuk tumbuh dan berkembang. Lingkungan yang berlendir di dalam vagina, penis, anus, dan mulut memang sangat penting bagi kuman-kuman jenis ini. Setiap luka pada kulit atau kerusakan pada lapisan selaput lendir dapat memungkinkan mikroba tersebut memasuki tubuh.
Berikut adalah jenis bakteri atau virus yang menyebabkan PMS antara lain sebagai berikut :
- Gonorrhea penyebabnya adalah bekteri Neisseria gonorrhea.
- Penyakit syphilis penyebabnya adalah bakteri Treponema pallida.
- Penyakit yang dinamakan Ulcus molle penyebabnya adalah bekteri Haemophilus decruyi.
- Penyakit yang dinamakan Lymphoranuloma venereum penyebabnya adalah virus lymphogranuloma venerum.
- Penyakit yang dinamakan Granuloma inguinale penyebabnya adalah louvania granulomatis.
2. Tanda-tanda Penyakit Menular Seksual (PMS)
Terdapat tanda dan gejala tertentu yang menunjukkan seseorang terkena PMS. Berikut adalah hal-hal yang harus diwaspadai :
- Keluarnya sesuatu yang tidak biasa dari anus, vagina atau penis.
- Pedih, melepuh dan benjol-benjol di sekitar daerah genital atau mulut.
- Merasa terbakar dan nyeri pada saat kencing.
- Bengkak atau merah pada kerongkongan.
- Merasa sakit flu, demam serta nyeri.
- Nyeri di wilayah panggul (wanita).
- Merasa terbakar dan gatal disekitar vagina (wanita).
- Pendarahan diantara waktu menstruasi.
- Nyeri dibagian dalam panggul selama berhubungan intim.
3. Upaya Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ada dua cara untuk menolong mencegah terjadinya infeksi PMS. Cara yang paling meyakinkan adalah tidak mengadakan hubungan seksual sama sekali dengan upaya yang disebut pematangan. Jika upaya pematangan bukan pilihan yang dianggap mudah, praktik-praktik hubungan seksual yang aman harus diterapkan. Hal tersebut diantaranya tidak mengadakan hubungan seksual dengan sembarang orang.
Di antara pasangan suami-istri usahakan selalu memakai kondom dan bahan latex atau bussa jelly yang mengandung monoxynol-9. Meskipun tidak mudah, mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan seks yang aman (safe sex) perlu terus ditingkatkan, sehingga terjadi komunikasi yang jujur dan terbuka.
Lebih jauh lagi diperlukan adanya upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam segi bahayanya PMS dari segi moral berkaitan juga dengan peningkatan kesadaran beragama yang mencakup segala aspeknya. Pendidikan seks bagi anak-anak sekolah dan remaja pun perlu ditingkatkan, agar mereka lebih waspada dalam menjalani kehidupan pergaulan remajanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar