PENDAHULUAN
Di seluruh dunia, jumlah anarkis cukup banyak karena keberadaan mereka sudah lebih dua abad. Pluralitas pandangan tak bisa dihindari. Meski demikian, garis merah anarkisme konsisten dan prinsip terfundamentalnya transparan. Maka ia mudah ditelusuri, sebab hakikat anarki itu cuma menyangkut empat garis merah berikut. Anarki adalah perindu kebebasan martabat individu. Ia menolak segala bentuk penindasan. Jika penindas itu kebetulan pemerintah, ia memilih masyarakat tanpa pemerintah.
Jadi, anarki sejatinya bumi utopis yang dihuni individu-individu yang tidak mau memiliki pemerintahan dan menikmati kebebasan mutlak. Konsekuensi butir pertama adalah, anarki lalu antihirarki. Sebab hirarki selalu berupa struktur organisasi dengan otoritas yang mendasari cara penguasaan yang menindas.
Bukannya hirarki yang jadi target perlawanan, melainkan penindasan yang menjadi karakter dalam otoritas hirarki tersebut. Anarkisme adalah paham hidup yang mencita-citakan sebuah kaum tanpa hirarki secara sospolekbud yang bisa hidup berdampingan secara damai dengan semua kaum lain dalam suatu sistem sosial. Ia memberi nilai tambah, sebab memaksimalkan kebebasan individual dan kesetaraan antar individu berdasarkan kerjasama sukarela antarindividu atau grup dalam masyarakat. Tiga butir di atas adalah konsekuensi logis mereaksi fakta sejarah yang telah membuktikan, kemerdekaan tanpa persamaan cuma berarti kemerdekaan para penguasa, dan persamaan tanpa kemerdekaan cuma berarti perbudakan.
Tidak begitu jelas kapan pertama kali anarkisme muncul di Indonesia, namun gerakan anarkisme di Indonesia baru mulai marak terlihat di penghujung tahun 90-an. Tidak disangkal lagi bahwa kemunculan gerakan anarkisme pada era 90-an di indonesia, tak lepas dari pengaruh perkembangan punk di Indonesia, sebuah aliran musik yang kemudian bertransformasi menjadi sebuah gaya hidup yang didalamnya sangat kental dengan nuansa anarkistik. Selain itu, jatuhnya era kepemimpinan Soeharto, juga ikut memberikan angin segar bagi berkembangnya gerakan ini. Gerakan anarkis ini sekarang sangat mudah kita dapati, dalam suasana demo ataupun juga ketika sedang ada pertandingan sepakbola, tindakan anarkis ini sangat mudah terjadi. Disini akan kita bahas tentang pengertian anarkisme, teori politik, sejarah anarkisme, dan beberapa contoh anarkisme di Indonesia.
ISI
A. Pengertian Anarkisme
Anarkisme berasal dari kata dasar "anarki" dengan imbuhan -isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) atau anarchie (Belanda/Jerman/Prancis), yang berakar dari kata bahasa Yunani, anarchos/anarchein. Ini merupakan kata bentukan a-(tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi /n/ dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas-secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani); maka, anarchos/anarchein berarti "tanpa pemerintahan" atau "pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan lain sebagainya". Bentuk kata "anarkis" berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki, sedangkan akhiran -isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.“Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. Ia dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia” (Peter Kropotkin).
Penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari kapitalisme yang rakus dan pemerintahan yang menindas ”(Errico Malatesta)”
B. Teori politik
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Atau, dalam tulisan Bakunin yang terkenal : "kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah perbudakan dan kebrutalan".
C. Sejarah dan dinamika filsafat anarkisme
Anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik. Marxisme dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu adalah : (1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh Lenin menjadi ideologi Marxisme-Leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) Sosialisme Demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh Eduard Bernstein dan berkembang di Jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas Eropa; (3) Neomarxisme dan Gerakan Kiri Baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di Eropa.
Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka. Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.
Walaupun demikian anarkisme dan Marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. Pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. Anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. Negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum Marxis. Dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. Disisi lain, Marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. Negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. Lagipula, cita-cita kaum Marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas.
Selain itu juga, perbedaan kentara antara anarkisme dengan Marxisme dapat dilihat atas penyikapan keduanya dalam seputar isu kelas serta seputar metoda materialisme histories.
D. Contoh Anarkisme di Indonesia
Pada saat ini banyak sekali kita temui aksi anarkis di Indonesia ini, misalnya saja pada waktu para mahasiswa berdemo, besar kemungkinan anarkis akan muncul. Meskipun peraturan maupun UU telah dibuat tetapi tetap saja dilanggar, jadi aksi anarkispun tak terelakkan.
Menurut kami, aksi ini terjadi karena hukum di negara kita ini kurang ketat dan keras artinya pemerintah tidak berani mengambil kesimpulan yang baik apabila yang membuat aturan tersebut tidak dapat mereka laksanakan jadi pemerintahpun hanya membuat hukum yang bersifat sepele atau emyeh-emyeh (dalam bahasa jawa). Kalau memang mereka itu tidak bisa mengubah Undang-Undangnya ngapain mereka jadi pejabat atau wakil rakyat kita, malu-maluin aja! Dan akhirnya banyak masyarakat yang tidak takut akan hukum di negara ini jadinya aksi-aksi kriminal masih banyak terjadi.
Kami misalkan saja kasus korupsi yang sudah mengakar di negara ini, kita lihat saja di televisi ternyata yang menjadi tersangka korupsi juga para pejabat yang telah mengatakan sumpah, tetapi pada saat ini kami bukan akan membahas tentang maslah-masalah di atas tetapi yang kami bahs sekarang ini adalah aksi anarkisme di Indonesia ini.
Mungkin aksi-aksi ini muncul adanya masalah ekonomi ataupun krisis global pada saat ini tetapi mungkin masih banyak lagi penyebabnya karena kami juga belum mengetahuinya secara persis. Tetapi yang sering kami lihat sekarang ini banyak sekali masalah-masalah di negeri ini diselesaikan dengan jalan anarkis dan akibatnnya juga diri mereka sendiri yang kena imbasnya.
Kalau memang demo itu bertujuan untuk menyejahterakan rakyat bukan seperti itu caranya, kita lakukan dengan cara yang baik kan bisa misalnya dengan musyawarah ataupun yang lain tetapi kalau demo itu cuma untuk mencari sensai ataupun biar masuk media masa ataupun televisi kami juga tidak mengetahui.
Banyak sekali aksi-aksi anarki yang pernah dilakukan bangsa ini misanya saja pada tahun 1998-1999. pada waktu itu terjadi aksi demo yang besar, bisa juga di bilang demo yang paling besar yang pernah ada di Indonesia. Dan disana terdapat segi positif dan segi negatifnya.

Suasana Demo mahasiswa tahun 1998
Segi positifnya adalah karena lengsernya Presiden Soeharto yang sudah menjabat Presiden selama 32 tahun, karena dengan turunnya Presiden tersebut para pendemo dapat mencari pemimpin yang lebih baik karena Presiden tersebut adalah salah satu penyebab dimana hutang negara kita bertambah banyak. Dan disamping itu juga banyak sekali tindak kriminalitas yang telah dilakukan oleh Presiden tersebut, misalnya kasus penculikan para aktifis pada saat dia masih menjabat, mungkin saja dalam kasus pembunuhan Munir pun dia sebagai dalangnya. Tetapi yang kami herankan sekarang adalah dulu waktu pemecahan kasus penculikan para aktifis itu, Prabowo Sugiarto dijadikan sebagai tersangka penculikan tetapi pada saat ini mengapa para aktifis-aktifis itu menjadi rekan dalam satu partai yaitu partai Gerindra, apakah ini adalah rekayasa politik atau bagaimana?

Keanarkisan Mahasiswa UNS pada tahun 1998
Dan dampak negatifnya adalah akibat dari aksi anarkis, mereka membuat fasilitas umum menjadi rusak seperti : rumah, mobil, jalan, dan fasilitas lainnya. Mungkin jika kami disana kami tidak akan melakukan hal yang seperti itu kecuali rasa marah kita sudah tak terbendung. Karena daripada kita merusaknya lebih baik kan kita tidak merusaknya supaya di waktu berikutnya tidak ada pembenahan yang begitu besar karena dapat merugikan negara.
Dengan demikian anarkisme di negara kita ini jangan sampai terjadi lagi karena dapat merugikan banyak pihak termasuk pihak-pihak yang tidak bersangkutan. Daripada kita melakukan aksi yang anarkis seperti itu lebih baik kita gunakan saja waktu kita untuk digunakan ke hal yang positif yang bertujuan untuk mengubah status negara kita menjadi negara yang maju seperti negara yang lainnya dengan cara meningkatkan kesungguhan kita dalam belajar dan berusaha, bermotivasi untuk maju, dan berkomitmen tinggi untuk memajukan negara Indonesia tercinta ini.
Penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari kapitalisme yang rakus dan pemerintahan yang menindas ”(Errico Malatesta)”
B. Teori politik
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Atau, dalam tulisan Bakunin yang terkenal : "kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah perbudakan dan kebrutalan".
C. Sejarah dan dinamika filsafat anarkisme
Anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik. Marxisme dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu adalah : (1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh Lenin menjadi ideologi Marxisme-Leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) Sosialisme Demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh Eduard Bernstein dan berkembang di Jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas Eropa; (3) Neomarxisme dan Gerakan Kiri Baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di Eropa.
Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka. Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.
Walaupun demikian anarkisme dan Marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. Pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. Anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. Negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum Marxis. Dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. Disisi lain, Marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. Negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. Lagipula, cita-cita kaum Marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas.
Selain itu juga, perbedaan kentara antara anarkisme dengan Marxisme dapat dilihat atas penyikapan keduanya dalam seputar isu kelas serta seputar metoda materialisme histories.
D. Contoh Anarkisme di Indonesia
Pada saat ini banyak sekali kita temui aksi anarkis di Indonesia ini, misalnya saja pada waktu para mahasiswa berdemo, besar kemungkinan anarkis akan muncul. Meskipun peraturan maupun UU telah dibuat tetapi tetap saja dilanggar, jadi aksi anarkispun tak terelakkan.
Menurut kami, aksi ini terjadi karena hukum di negara kita ini kurang ketat dan keras artinya pemerintah tidak berani mengambil kesimpulan yang baik apabila yang membuat aturan tersebut tidak dapat mereka laksanakan jadi pemerintahpun hanya membuat hukum yang bersifat sepele atau emyeh-emyeh (dalam bahasa jawa). Kalau memang mereka itu tidak bisa mengubah Undang-Undangnya ngapain mereka jadi pejabat atau wakil rakyat kita, malu-maluin aja! Dan akhirnya banyak masyarakat yang tidak takut akan hukum di negara ini jadinya aksi-aksi kriminal masih banyak terjadi.
Kami misalkan saja kasus korupsi yang sudah mengakar di negara ini, kita lihat saja di televisi ternyata yang menjadi tersangka korupsi juga para pejabat yang telah mengatakan sumpah, tetapi pada saat ini kami bukan akan membahas tentang maslah-masalah di atas tetapi yang kami bahs sekarang ini adalah aksi anarkisme di Indonesia ini.
Mungkin aksi-aksi ini muncul adanya masalah ekonomi ataupun krisis global pada saat ini tetapi mungkin masih banyak lagi penyebabnya karena kami juga belum mengetahuinya secara persis. Tetapi yang sering kami lihat sekarang ini banyak sekali masalah-masalah di negeri ini diselesaikan dengan jalan anarkis dan akibatnnya juga diri mereka sendiri yang kena imbasnya.
Kalau memang demo itu bertujuan untuk menyejahterakan rakyat bukan seperti itu caranya, kita lakukan dengan cara yang baik kan bisa misalnya dengan musyawarah ataupun yang lain tetapi kalau demo itu cuma untuk mencari sensai ataupun biar masuk media masa ataupun televisi kami juga tidak mengetahui.
Banyak sekali aksi-aksi anarki yang pernah dilakukan bangsa ini misanya saja pada tahun 1998-1999. pada waktu itu terjadi aksi demo yang besar, bisa juga di bilang demo yang paling besar yang pernah ada di Indonesia. Dan disana terdapat segi positif dan segi negatifnya.

Suasana Demo mahasiswa tahun 1998
Segi positifnya adalah karena lengsernya Presiden Soeharto yang sudah menjabat Presiden selama 32 tahun, karena dengan turunnya Presiden tersebut para pendemo dapat mencari pemimpin yang lebih baik karena Presiden tersebut adalah salah satu penyebab dimana hutang negara kita bertambah banyak. Dan disamping itu juga banyak sekali tindak kriminalitas yang telah dilakukan oleh Presiden tersebut, misalnya kasus penculikan para aktifis pada saat dia masih menjabat, mungkin saja dalam kasus pembunuhan Munir pun dia sebagai dalangnya. Tetapi yang kami herankan sekarang adalah dulu waktu pemecahan kasus penculikan para aktifis itu, Prabowo Sugiarto dijadikan sebagai tersangka penculikan tetapi pada saat ini mengapa para aktifis-aktifis itu menjadi rekan dalam satu partai yaitu partai Gerindra, apakah ini adalah rekayasa politik atau bagaimana?

Keanarkisan Mahasiswa UNS pada tahun 1998
Dan dampak negatifnya adalah akibat dari aksi anarkis, mereka membuat fasilitas umum menjadi rusak seperti : rumah, mobil, jalan, dan fasilitas lainnya. Mungkin jika kami disana kami tidak akan melakukan hal yang seperti itu kecuali rasa marah kita sudah tak terbendung. Karena daripada kita merusaknya lebih baik kan kita tidak merusaknya supaya di waktu berikutnya tidak ada pembenahan yang begitu besar karena dapat merugikan negara.
Dengan demikian anarkisme di negara kita ini jangan sampai terjadi lagi karena dapat merugikan banyak pihak termasuk pihak-pihak yang tidak bersangkutan. Daripada kita melakukan aksi yang anarkis seperti itu lebih baik kita gunakan saja waktu kita untuk digunakan ke hal yang positif yang bertujuan untuk mengubah status negara kita menjadi negara yang maju seperti negara yang lainnya dengan cara meningkatkan kesungguhan kita dalam belajar dan berusaha, bermotivasi untuk maju, dan berkomitmen tinggi untuk memajukan negara Indonesia tercinta ini.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat kita simpulkan ternyata masih banyak aksi-aksi anarkis yang dilakukan para mahasiswa terutama waktu-waktu sekarang ini. Dengan maraknya aksi anarkis ini mungkin akan berdampak pada generasi berikutnya sehingga hal-hal tersebut akan terulang kembali dalam waktu dekat.
Oleh karena itu sebaiknya kita lakukan suatu gagasan yang bertujuan untuk menghindarkan dari aksi-aksi anarkisme, misalnya dengan cara sebagai berikut :
Oleh karena itu sebaiknya kita lakukan suatu gagasan yang bertujuan untuk menghindarkan dari aksi-aksi anarkisme, misalnya dengan cara sebagai berikut :
- Memberikan ilmu tentang demokrasi kepada generasi muda supaya tidak keliru dalam melakukan sesuatu
- Mengadakan penyuluhan di daerah-daerah tertinggal supaya mereka tahu aturan demokrasi
- Meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini dengan cara memberi ilmu-ilmu politik yang jelas. Tetapi dalam melakukan kegiatan ini harus sungguhan dan berusaha, bermotivasi untuk maju, dan berkomitmen tinggi untuk memajukan negara Indonesia tercinta ini.
PENUTUP
Dari contoh-contoh masalah diatas walaupun hanya satu contoh aksi anarkis di masyarakat, kita diharapkan mampu memahami bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak baik karena merugikan daripada orang lain. Selain itu kita juga akan merasakan bahwa tindakan kita itu akan membawa hasil yang tidak mengenakan juga bagi kita sendiri.
Dari makalah yang kita bahas tentang anarkisme ini dari masalah yang muncul kemudian pemecahan dengan solusinya kita bisa beranggapan bahwa masalah anarkisme terjadi ketika terjadi ketidak selarasan antara apa yang dinginkan dengan yang kemudian di munculkan di masyarakat, sehingga ketidak puasan yang memuncak inilah yang bisa mengakibatkan aksi anarkis tersebat. Sehinggan dengan sifat kedewasan yang tinggi dan kemampuan menahan emosi kita bisa meredam tindakan arogan yang sering terjadi di masyarakat. Tindakan yang kita sebut sebagai tindakan anarkis.
Sehingga solusi yang bisa saya kemukakan dari masalah aksi anarkis ini adalah juga berasal dari kita. Memang dari pihak yang berwenang adalah salah satu aspek yang harus ada dalam menangani masalah anarkis ini. Karena jika sudah terjadi harus ada pihak yang mengurusi masalah ini. Kemudian juga harus ada hukum yang mengatur secara tegas yang bisa menekan atau bahkan menghilangkan tindakan dari pada aksi anarkis ini. Seperti yang kita ketahui memang kita memang sudah memiliki hukum yang mengatur tindakan yang merugikan ini, namun disini faktor pelaku dan yang dikenai hukum harus berjalan sesual dengan aturan yang ada. Jika salah satu tidak berjalan maka aksi-aksi seperti ini akan terus terjadi. Selain itu juga sangat diperlukan kedewasaan dari orang dan masyarakat itu sendiri. Mereka harus sadar bahwa perilaku ini sangat tidak menguntungkan. Karena merusak keamanan dan ketertiban itu sendiri.
Dari makalah yang kita bahas tentang anarkisme ini dari masalah yang muncul kemudian pemecahan dengan solusinya kita bisa beranggapan bahwa masalah anarkisme terjadi ketika terjadi ketidak selarasan antara apa yang dinginkan dengan yang kemudian di munculkan di masyarakat, sehingga ketidak puasan yang memuncak inilah yang bisa mengakibatkan aksi anarkis tersebat. Sehinggan dengan sifat kedewasan yang tinggi dan kemampuan menahan emosi kita bisa meredam tindakan arogan yang sering terjadi di masyarakat. Tindakan yang kita sebut sebagai tindakan anarkis.
Sehingga solusi yang bisa saya kemukakan dari masalah aksi anarkis ini adalah juga berasal dari kita. Memang dari pihak yang berwenang adalah salah satu aspek yang harus ada dalam menangani masalah anarkis ini. Karena jika sudah terjadi harus ada pihak yang mengurusi masalah ini. Kemudian juga harus ada hukum yang mengatur secara tegas yang bisa menekan atau bahkan menghilangkan tindakan dari pada aksi anarkis ini. Seperti yang kita ketahui memang kita memang sudah memiliki hukum yang mengatur tindakan yang merugikan ini, namun disini faktor pelaku dan yang dikenai hukum harus berjalan sesual dengan aturan yang ada. Jika salah satu tidak berjalan maka aksi-aksi seperti ini akan terus terjadi. Selain itu juga sangat diperlukan kedewasaan dari orang dan masyarakat itu sendiri. Mereka harus sadar bahwa perilaku ini sangat tidak menguntungkan. Karena merusak keamanan dan ketertiban itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar