TEKNIK BUDIDAYA MELON
A. PENGOLAHAN TANAH
Pengolahan tanah ini di lakukan seawal mungkin, sehingga mendapatkan pengolahan yang baik dan selesai sebelum bibit siap tanam. Pembuatan got untuk memudahkan pengairan dan pembuangan air. Sehingga mudah untuk memperoleh kondisi tanah yang basah tetapi tuntas. Tanah bedeng dibuat gembur sehingga sehingga perakaran mudah menembus tanah untuk mendapatkan unsur hara makanan.
B. PERSEMAIAN
Cara menyemai ada 2 cara :
1. Di kecambahkan selama + 30 jam dengan suhu 28-30 oC. Akar tumbuh kira-kira 0,5 cm, kemudian langsung dimasukkan ke dalam polybag yang sudah dipersiapkan dan ditutup dengan kuntan / media yang lembut setelah 7-10 hari bibit siap tanam.
2. Di semai dengan box
Biji diatur dalam box. Setelah 5-6 hari baru di pindahkan dalam polybag yang sudah disiapkan. Setelah 13 hari bibit ditanam di lahan. Untuk penanaman bibit jangan sampai terlambat.
C. PENANAMAN
Persiapan tanam.
Pembuatan bedengan 1/2 jadi dengan ukuran :
Lebar : 120 cm, lebar pari : 60 cm, tinggi bedengan : 40 cm dan panjang bedengan sesuai dengan lahan yang ada dan di tabur pupuk dasar yaitu :
- Pupuk kandang : 20 ton/ha
- Dolomite : 1 ton/ha
- 2A : 700 kg
- SP 36 : 450 kg
- KCl : 250 kg
Setelah pupuk ditabur, bedengan di kecroh agar pupuk tercampur dan tanah dari parit dinaikkan ke bedengan, setelah itu bedengan di tutup dengan mulsa (PHP) dan di buat lubang tanam 60-70 cm di tanam 2 baris. Sebelum tanam sebaiknya ajir sudah di pasang lebih dulu panjang lanjaran atau ajir 2 m.
D. PEMELIHARAAN
1. Pemupukan
Pupuk susulan berupa kocoran NPK yang telah dicairkan / dilarutkan kedalam air. Dengan perbandingan 3 kg NPK / 200 liter air.
Waktu pemberian :
a. 3 - 4 hst
b. 2 minggu setelah tanam
c. 20 – 23 hst (mekar bunga)
d. Setelah gantung buah
2. Potong cabang
Potong cabang pertama pada waktu tanaman berumur 12 hst atau setelah 5 helai daun. Potong cabang selanjutnya pada tiap ketiak daun. Cabang dipotong sampai helai ke-9 dan 10, 11 di pelihara untuk calon buah dan helai 12 ke atas di potong semua. Potong cabang sebaiknya pada siang cuaca cerah, setelah 23-30 helai ujungnya di potong sisakan 2 cabang sebagai kontrol agar buah cepat setelah dilakukan potong cabang atau potong pucuk. Supaya dilakukan penyepraian agar tidak terjadi infeksi pada luka bekas potongan.
3. Ikat batang
Tanaman melon tidak bisa merambat sendiri maka perlu pengikatan agar tak rebah. Ikat cabang pertama + 2 minggu setelah tanam dan selanjutnya pengikatan 3-4 hari sekali di lakukan.
4. Pengairan
Pada saat penanaman di airi penuh/di leb. Tiga hari kemudian di airi pertanaman, sebab dalam bedengan masih basah tetap permukaan tanah sudah kering. Pada musim kemarau bedengan di leb satu minggu sekali. Pada saat tanaman berdaun 6 helai di airi penuh agar pertumbuhannya seragam. Kemudian tanaman di airi setelah umur 23 hari. Umur 24-25 hari setelah pembungaan, lahan sedikit demi sedikit di keringkan supaya buahnya manis.
E. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
I. HAMA :
a. Kutu daun
Menghisap cairan daun sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Hama ini bisa menyebarkan penyakit virus. Pengendaliannnya dengan marshal, curacron dll.
b. Ulat daun dan ulat buah
Biasanya memakan daun dan kulit buah melon sehingga buah melon cacat dan kualitasnya kurang baik. Pengendalian dengan Trebon, Ketindo, estap.
c. Lalat buah
Menyerang buah dengan menusuk buah cacat dan busuk. Lalat ini menyerang buah pada saat masih muda. Pengendaliannya dengan ruradan di tabur di atas mulsa, di sepray dengan rizotin.
II. PENYAKIT :
a. Karat daun
Penyakit karat daun yaitu cendawan yang menyerang daun. Pengendaliannnya dengan Dithane, Daconil, Ridomil.
b. Embun tepung
Menyerang bagian permukaan daun yang terdapat brotol-brotol putih seperti taburan tepung lama-lama jadi kering. Pengendalian dengan morestan dan rubigan.
c. Penyakit kayu
Yang di sebabkan bakteri cendawan. Penaggulangan dengan pupuk kandang jadi, pakal dolamite pada lubang tanam.
F. PANEN
Tanaman melon siap panen setelah umur 65 hari setelah tanam.
a. Ciri-ciri panen : daun bendera berwarna kuning dan buah melon sudah beraroma bagi jenis tertentu.
b. Cara panen : di potong tangkainya berbentuk huruf “T” untuk varietas daging merah. Di potong pada tangkai buah untuk jenis putih (kuning).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar